Bangun pagi, nonton berita di Tv, ehh ada Kasus lagi di pagi hari.
Kira-kira kasus apa ya? Pastinya kasus pelecahan (Vulgar momento). Kalo baru bangun dan langsung nonton berita seperti itu sih gue gak pusing karena kasusnya beragam gitu, bisa aja dari guru, teman, atau apalah jenisnya.
Tapi kalo masih pagi gue liat berita isinya kasus Covid 19, hedeh...... mending gue nyerah duluan, pengap cuyyy. Udah 2 tahun gini-gini aja. Itu kalo tahanan koruptor disuruh nonton berita covid selama 12 jam per hari atau lebih ekstrim 24 jam per hari sudah otomatis gangguan saraf di otaknya yang kebanyakan urus uang buat dimakan,wkwkw.
Fyi, judulnya ‘Pelecahan
Biru’
yang dimaksud biru ialah tindakan vulgar yang identik dengan warna biru.
Oke, next.
Prolog { I } – Kasus Pelecehan
Tenang aja. Gue nggak bahas hal yang justru gak baik untuk dibahas, tapi sebenarnya cenderung tentang sex education atau dengan istilah pengetahuan seks.
Memangnya sex education itu penting ?
Jawabannya adalah ‘penting’.
Justru yang membuat kasus pelecahan meningkat dari tahun ke tahun adalah karena
pengetahuan seks yang minim bukan? Coba
kalian googling dan ketik ‘kasus pelecehan’, pasti per hari atau tiap 4 jam
selalu update berita pelecahan seksual yang biasanya muncul dari situs CNN Indonesia, Kompas., Tempo.Co, dan Detik.com.
Dialog { II } – Faktor Pemicu Tindak Pelecehan Seksual
Logisnya gini, semakin minim pengetahuan seks yang kita pelajari sedari sekolah atau dari orang tua, maka semakin bertambah lagi faktor yang menimbulkan rasa untuk melakukan pelecahan seksual. Ditambah lagi dengan faktor internet yang sangat mudah kita akses kapan pun dan dimana pun. Media yang kita cakup semakin lengkap atau kalo di KFC itu ada yang istilahnya paketan:v
Berdasarkan
statistika yang direkap oleh Komnas Perempuan, kasus pelecehan seksual justru
kian semakin meningkat dan bahkan kasus pemerkosaan juga meningkat.
Justru itu, sex education bisa dibilang penting sejak dini (setidaknya) agar otak kita tidak tercemar pikiran yang ngadi-ngadi. Otak anak SMA yang pacaran kadang sering ngefly sampe besoknya perutnya kayak balon.
Tujuan diajarkan sex education diantaranya ialah :
1. Agar anak lebih tau fungsi dan organ tubuh manusia
2. Lebih hati-hati dalam bertindak karena agar tidak merugikan orang lain dan diri sendiri.
3. Menjauhi pikiran yang ngadi-ngadi / tidak sehat.
Tapi sorry banget nih, semua nggak dikarenakan oleh minimnya sex education. Bisa saja dari pergaulan bebas / blues dude, sekarang udah nggak kayak dulu lagi. Kemana-mana jalan kaki, naik sepeda ontel, & becak.
Sekarang 67 % udah punya kendaraan sendiri dan tentunya dengan banyak kebebasan untuk go everywhere, maka dengan begitu cobaan semakin banyak : )
Ada anak yang pamit berangkat sekolah ngomong bilang “ma, aku ke sekolah dulu ya” eh tau-tau ke kost. Kan namanya taik tohhh : )
Lebih keren lagi kalo izin di ortu bilang “mama, aku kerja kelompok dulu”, ehh malah nyatanya pergi ke tempat wahana (di Dufan maksudnya).
Epilog { III } – Problem Solving
Bagian ketiga yaitu problem solve dari kasus diatas, how to solve it ? Sebenarnya kembali ke didikan orang tua, kurikulum sekolah, dan diri sendiri.
1.
Didikan orang tua
Seorang anak juga perlu diajarkan sex education dari orang yang terdekat yaitu orang tua. Jelaskan secara perlahan agar anak kecil mengerti tentang seks dan memberi wejangan ya memang gue belum jadi orang tua dan tidak menganggap diri orang tua, tapi referensi yang gue dapat ya begini adanya : ) .
2.
Kurikulum sekolah
Dilansir dari Global News dengan berita berjudul ‘What happens when children don’t take sex-ed classes’ menjelaskan bahwa pemerintah di Negara Canada, Provinsi Ontario merilis kurilikum mengenai edukasi seks atau sex education.
Fun fact, sebenarnya tidak hanya di Negara Canada, melainkan sudah ada di beberapa negara lain. Cek aja di wikipedia > Sex education.
3. Diri Sendiri
Yang terakhir adalah diri sendiri, semua itu tergantung kita karena setiap keputusan untuk melakukan sesuatu ada di tangan kita. Bukan di tangan ibu tetangga ataupun tangan dosen. Intinya, pinter-pinternya kita ngolah otak aja.
Oke, jadi seperti itu tulisan kali ini. Semoga berfaedah and don’t you did the dumn things like make a ballon.
Sampai ketemu di tulisan berikut (kalo sempat).
Semoga.
Comments
Post a Comment