Halo, akhirnya ada update postingan lagi,huft. Hampir dikira sudah mati (Blognya), tapi orangnya tidak karena ‘Masih Hidup’.
Bumi kita pasti selalu mengalami berbagai kejadian yang random dari setiap detik, menit, jam , hari,bulan, dan tahun.
Banyak kejadian yang datang tanpa diundang,pulang tak diantar. Kejadian seperti apakah? Contoh besarnya adalah kasus Covid-19 yang kian memanas, kasus kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182, dan yang sedang dialami di daerah saya (Provinsi NTT) mengalami bencana alam badai seroja.
Jelas, kita tidak pernah tau, apakah kita masih hidup di hari esok ataupun sebaliknya. Kita bisa saja memprediksi hal-hal yang dapat menimpa kita ataupun yang tidak menimpa kita seperti contoh kejadian yang saya sebut, tapi takdir tidak dapat diprediksi oleh manusia karena yang menentukan takdir hanya yang Maha Kuasa saja.
Seperti halnya....... Pemerintah bisa saja memprediksi secara matematis bahwa covid dapat berakhir pada beberapa Tahun mendatang, tapi ya takdir yang menentukan semua itu, prediksi hanya sebuah perkiraan dan bukan sebagai penentuan.
Tulisan saya kali ini bukan tentang takdir dan prediksi, melainkan tentang Masih HIDUP atau tidak (?) . ya, itu dalam konteks bertanya.
Konsep masih HIDUP atau
tidak (?) seringkali ada pada kehidupan saya, terkhususnya akun sosial media
saya instagram @yosry_lenggu. Kerap saya perhatikan followers yang nurun satu
persatu, entah mengapa di unfollow apa mungkin karena saya sudah mati? Nah,
saya memang jarang update postingan di IG, tapi bukan berarti mati. Bahkan,
teman SMA saya unfollow saya tanpa ada kepastian, maka satu cara untuk
memberikan kepastian pada pelaku adalah dengan memberikan DM “Wah diunfollow,
saya masih hidup ya”
Sebuah pertanyaan “apa dia masih hidup?” sudah menjadi hal yang biasa setelah bunyi sirene ambulance yang lalu lalang di depan rumah ramai. Dulunya menjadi kalimat yang kasar dan pertanyaan yang gak ada etika, namun menjadi pertanyaan universal di era pandemi .
Himbauan untuk berdamai dengan covid-19 hanya memberikan kata sifat yang terkesan menenangkan situasi, padahal bunyi ambulance lalu lalang sana sini anterin korban. Frasa ‘damai’ yang tidak ada efek samping karena rakyat juga tidak mematuhi protokol kesehatan. sungguh pemerintah bullshit.
+Konsep masih hidup (2),
Kita juga tidak menduga apakah kita masih hidup di hari esok, hal tidak terduga seperti Sriwijaya Air SJ-82 yang membawa 62 orang memiliki takdir yang berbeda.
+Konsep masih hidup (3),
Bersyukur saya selamat dari serangan Badai Seroja, bersyukur masih hidup. Hanya saja, seng rumah saya yang menjadi korban dari badai. Akan tetapi, seng yang rusak, rumah yang rusak masih bisa diperbaiki. Lalu bagaimana korban yang sudah tidak bernafas? apa bisa diperbaiki? huft.
Jadi, untuk mempertanyakan apa saya masih hidup karena jarang update blog dan jarang ngepost di Sosmed, ya saya masih hidup dan baru saja update postingan blog terbaru dengan judul ‘Masih Hidup’.
Sekian.
Bolehlah kalau abang berlomba esaii atau artikelll 😭
ReplyDeletelah : )
Delete