*Note : Belajar melepas selepas pilu yang diberikan.
19 Desember 2020, saya lebih suka sebut sebagai 'the sucks day' dikarenakan adanya perpisahan dengan si doi. Tak apa, disetiap perjumpaan selalu ada perpisahan. Perjumpaan baik, maka perpisahan harus memberikan kesan yang baik pula.
Saya belajar banyak hal dari si doi yang mana ilmu nya bisa saya gunakan pada orang yang lebih baik lagi karena seperti yang dikatakan oleh si doi "nanti kamu bisa dapat yang lebih baik dari saya".
Cover diatas, memberikan filosofi buat saya tersendiri bahwa tangan itulah yang memberikan pilu pada saya sendiri, namun tangan itu sangatlah cantik buat saya karena telah memberikan banyak pelajaran yang berarti buat saya agar kedepannya saya bisa mendapat seseorang yang jauh lebih better lagi dan bisa selalu ada buat saya untuk menyemangati saat kuliah pula.
Berbicara tentang melepas, melepas si doi adalah hal terberat untuk dilaksanakan, tapi mau tidak mau kita seringkali harus belajar melepaskan karena tidak selamanya juga kita sering bergantung pada si doi dan kalau memang itu jodoh tentunya lain cerita lagi.
Tapi sudah, sudah saja semuanya yang telah kita lalui dan biar kita berdua menjadi insan yang polos seperti saat kita lahir, yaitu bayi yang masih belum merasakan apa arti dari kata ' pilu ' yang sesungguhnya.
Well, lara ini memang sudah tak tertahan membendung pada hati ini, bukan tak ingin bertahan pada orang yang sama pada hati ini, tapi ia sudah terlanjur memberika luka yang membekas hingga kini. Tapi kini sudah ada yang memberikan perban dan obat betadine pada hati ini , setidaknya saya sudah lebih tenang dari sebelumnya 🙂. Siapakah dia?
Buat yang sedang merasakan pilu yang merekah sebaiknya belajar untuk melepasnya, memang sulit untuk melepas seseorang yang kita sayangi apalagi saat lagi sayang - sayangan dan tiba - tiba diminta untuk berpisah.
Comments
Post a Comment