Bahan tulisan kali ini tidak jauh beda dengan hasil tulisan saya yang sebelumnya yaitu Menghargai Dead(Line). Kali ini saya cuma mau aja untuk nulis versi keduanya "Menghargai Dead(Line) : Jam Karet "💨.
Menghargai Deadline 1>>> >>https://yosrylenggu.blogspot.com/2020/09/menghargai-deaddine.html
Kenapa part 2 keterangannya harus jam karet? Jawabannya karena masih banyak yang belum menghargai waktu di daerah saya terbilang elastis seperti permen karet bubble gum. Hal tersebut merupakan suatu hal yang lumrah buat orang - orang disini,
"Yos, lu tinggal di daerah mana?" . Saya tinggal di Kota Kupang, NTT.
Disini banyak yang suka jam karet alias gak tertib waktu, yah tidak tau juga kalau di provinsi yang lain sering - sering jam karet. Banyak hal yang tidak patut terhadap waktu, seperti Acara pesta dimulai jam 7 malam, lalu ada sebagian orang lebih senang datang pada pertengahan acara buat mengisi perut yang kosong.🌮
Ada juga contoh lain sesuai pengalaman saya sendiri seperti rapat OSIS di sekolah dimulai jam 12 siang, eeh sampe jam setengah 12 saja yang datang baru belasan orang dari puluhan orang lainnya, kan itu agak lucu dan sedih rasanya. Sudah lewat deadline baru semua lengkap. Kalau negara lain seperti Jepang atau sebutan lainnya negeri sakura sudah tidak perlu kita ragukan lagi tingkat toleransi dalam mengatur waktu. Bahkan di negara Jepang jika terlambat sedikit saja, maka akan mendapatkan grandprize berupa surat keterangan terlambat, Anjayyy sekaliii.
Kenapa harus Negara
Jepang ??? Kenapa bukan Indonesia saja : _?
yah lu cari jawabannya
di mbak google sendiri donk : 0
Hehehe bercanda koq, jangan baper yaaa.
Nah, jadi yang membuat Negara Jepang dapat mengatur waktu dikarenakan sudah membiasakan budaya tepat waktu, sehingga budaya yang dijujung tinggi oleh nenek moyang turun - temurun sudah melekat pada cucu,cici,cece di Jepang. kembali lagi pada kejadian nyata di keseharian, dalam perkuliahan saja jadwal kuliah sering terlambat atau tertunda dan bahkan bisa lebih buruk tidak jadi kuliah, tapi tertunda dan tidak jadi kuliah bukan konteks jam karet V: .
Kalau dari hal kecil aja kita masih begini - begini terus, kapan ada ketertiban akan waktu dalam negara Indonesia? Seandainya saja dari dulu sudah ada toleransi menghargai waktu, pasti gak mungkin telat - telat terus.
Jadi, mulai dari sekarang kita harus menghargai waktu, menghargai deadline, Dan menjauhi jam karet.
Semoga saja yang nulis ini artikel gak sering datang terlambat melampaui deadline : (( .
AMIN.
Comments
Post a Comment