Akhir - Akhir ini banyak pekerjaan di rumah, dalam rangka mengisi waktu luang disaat masa pandemic covid - 19 belum sirna.
Seluruh pekerjaan di rumah, saya susun dalam bentuk schedule activity dan selalu menetapkan dead(line) dari masing - masing pekerjaan, agar dapat terselesaikan secara total.
"Buat yang belum tau dead(line) artinya batas waktu"
Berdekatan dengan waktu untuk mulai kegiatan perkuliahan dalam beberapa pekan lagi, saya ingin mencoba untuk sering membuat jadwal dengan menetapkan dead(line), motivasinya yah untuk melatih diri bagaimana kita dapat mengerjakan sesuatu dengan tepat dan untuk meningkatkan ketertiban diri dalam segala aspek.
Nah persoalannya, masih ada yang kurang menaati frasa 'dead(line)'. Bahkan, teman - teman saya sewaktu TK, SD, SMP, dan SMA banyak yang tidak mematuhi dead(line). Padahal mematuhi dead(line) adalah kunci untuk menjadi insan yang tertib, dan seandainya kalau sudah kuliah dan jadi mahasiswa,tapi sikapnya kurang patuh dengan dead(line), bisa -bisa malah jadi cerita horror, benar begitu bukan? Oleh Karena itu, biasakan diri untuk menghargai dead(line).
Dead(line) tidak hanya diterapkan di PR/Tugas, Namun justru datang sekolah,pulang sekolah, pergi kantor, pulang kantor, dan hal simpel lainnya tetap termasuk dalam konsep dead(line).
Contoh kecil :
Nalda pergi sekolah sekitar pukul 07:28, namun terlambat dan diberi hukuman karena dead(line) untuk tiba disekolah adalah pukul 07:15. Contoh kecil tersebut adalah sebuah kisah nyata dari saya dan sekaligus sebuah keresahan karen melihat situasi sekitar yang seperti dalam keadaan mayday yah seperti itu.
Jadi inti, dari semua
yang sudah dibahas panjang lebar, kita harus menghargai dead(line), baik
itu dalam hal kecil dan besar.
Kita harus menghargai waktu
ReplyDeleteTidak boleh menyia - menyiakan waktu yang telah di berikan