Berbicara
tentang masa lalu, siapa coba yang tidak memiliki masa lalu.
Tidak
mungkin bukan? kalau kita tidak memiliki masa lalu, Semesta saja punya masa
lalu.
Nah,
berbicara tentang masa lalu. Masa
lalu setiap orang itu beragam bagaikan bintang di langit yang memiliki
miliaran cahaya dengan kontras yang berbeda. Sedikit contoh, ada yang berkelahi
berujung tumpah darah, ada yang pacaran berujung terluka.
Momen -
momen seperti itu, mau tak mau akan dijadikan sebagai
kenangan masa-lalu. Bahkan, setiap orang punya banyak masa
lalu yang sulit untuk dilupakan. Jikalau itu diketik, maka bisa jadi
sebuah novel berjudul "Masa
Lalu". Iya sih:v
Disamping
itu, ketika kita semua sudah dewasa dan mungkin sudah menikah, pasti akan ada
yang namanya reunion / reuni bersama teman - teman lama.
Ketika hendak memilih topik yang ingin dibicarakan, secara tak langsung kita
akan membicarakan masa lalu, baik itu masa lalu di SMA ataupun hal lain.
Tapi tergantung kenangannnya berkesan atau malah sebaliknya.
Berbicara masa
lalu juga berkesan seperti berambisi mengundurkan waktu dan memaksa fungsi korteks
otak besar untuk mencoba mengingat kenangan masa lalu. Jikalau
mesin waktu milik Doraemon bukanlah sebuah fiksi, maka ambisi untuk kembali
ke masa lalu dapat terjadi.
Akan
tetapi, ketika isi topik masa lalu t'lah habis, maka apa topik
penggantinya?
Topiknya
akan beralih kembali ke keadaan kita saaat ini, tata bahasa yang kita gunakan
tidak lagi past, namun justru menjadi present.
Comments
Post a Comment